automasi jaringan

Kompleksitas jaringan modern telah semakin meningkat seiring dengan kepopuleran transformasi digital, model kerja hybrid, dan ancaman keamanan. Hal ini membuat pengelolaan jaringan secara manual tidak lagi dapat dipertahankan.

Automasi jaringan pun muncul, dianggap sebagai solusi tepat untuk mengatasi tantangan manajemen jaringan manual. Dengan automasi jaringan, Anda dapat menyederhanakan operasional dan memungkinkan jaringan untuk dapat beradaptasi dan tangguh di lingkungan IT yang terus berubah.

Penelitian Gartner memprediksi bahwa pada tahun 2026, 30% enterprise akan mengotomatiskan lebih dari setengah aktivitas jaringan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan IT sudah menganggap automasi sebagai sesuatu yang wajib, bukan lagi opsional. Sebab, automasi dinilai dapat mempersiapkan infrastruktur jaringan agar tetap relevan dan efektif di masa depan.

Panduan ini akan membawa Anda memahami pendekatan terstruktur dalam menerapkan automasi jaringan yang sukses. Dengan demikian, Anda akan meningkatkan pengelolaan infrastruktur jaringan Anda.

 

Apa itu automasi jaringan?

Automasi jaringan atau network automation adalah proses mengotomatisasi segala aktivitas dalam jaringan komputer, mulai dari konfigurasi hingga manajemen. Dengan melakukan otomatisasi, organisasi dapat meningkatkan efisiensi, menghemat biaya operasional, dan mengurangi kesalahan manusia. Pada intinya, automasi jaringan merupakan bagian dari penerapan transformasi digital di organisasi.

 

Langkah-langkah automasi jaringan

Terdapat enam langkah yang bisa Anda terapkan dalam mengotomatisasi jaringan. Berikut ini adalah keenam langkahnya.

Langkah 1: Pahami baseline jaringan Anda

Automasi berawal dari clarity atau kejelasan. Sebelum mengimplementasikan perubahan, Anda perlu memahami secara mendalam pengaturan jaringan saat ini.

Best practice  

  • Inventory management: Mendokumentasikan semua perangkat jaringan, termasuk router, switch, firewall, dan konfigurasinya.

  • Mengidentifikasi pain point: Menentukan task yang paling banyak menghabiskan waktu atau rentan mengalami error, seperti konfigurasi berulang atau pengecekan compliance.

  • Menilai kesiapan: Memastikan hardware dan software mendukung kemampuan automasi, termasuk API atau scripting.

Dengan menetapkan baseline yang jelas, Anda dapat mengidentifikasi area di mana automasi akan memberikan dampak paling cepat.

Langkah 2: Tetapkan tujuan automasi yang jelas

Langkah ini melibatkan perancangan tujuan spesifik terkait apa yang akan Anda capai dengan automasi jaringan. Adanya tujuan membantu memandu strategi Anda dan mengukur progress.

Best practice  

  • Meningkatkan efisiensi operasional: Mengurangi workload manual dengan mengotomatiskan task rutin.

  • Meningkatkan keamanan jaringan: Menetapkan standar konfigurasi dan memantau perubahan yang tidak diotorisasi.

  • Mencapai compliance: Memenuhi standar regulasi secara otomatis untuk menghindari penalti.

Memiliki tujuan ini membantu Anda memastikan bahwa automasi sudah sesuai dengan prioritas bisnis.

Langkah 3: Pilih tool automasi yang tepat

Memilih tool yang tepat sangat penting dalam merancang strategi automasi.

Best practice  

  • Dukungan vendor-neutral: Mengelola perangkat dari berbagai manufacturer dengan lancar.

  • Workflow custom: Menyesuaikan template atau script yang sudah ada dengan kebutuhan unik jaringan Anda.

  • Fitur compliance: Memastikan kepatuhan terhadap standar industri tanpa intervensi manual.

  • Kemampuan integrasi: Terhubung dengan sistem IT lain seperti platform monitoring dan ticketing.

Langkah 4: Ciptakan dan uji konfigurasi

Automasi dapat berkembang dengan konsistensi. Buatlah template konfigurasi standar untuk meminimalkan error dan memastikan keseragaman di seluruh perangkat.

Best practice  

  • Merancang template: Menggunakan tool seperti configlets untuk membuat reusable script untuk task seperti konfigurasi VLAN atau update firmware.

  • Menguji di lingkungan lab: Mensimulasikan skenario dunia nyata untuk memvalidasi script.

  • Deploy secara bertahap: Menerapkan perubahan pada bagian kecil perangkat sebelum ke bagian yang lebih luas.

Langkah 5: Mulai dari task dengan dampak besar

Fokus pada task automasi yang memberikan return tercepat.

Best practice  

  • Backup terjadwal: Mengautomasi konfigurasi backup untuk mencegah kehilangan data.

  • Update firmware: Menggunakan script untuk memastikan update firmware yang konsisten di seluruh perangkat.

  • Alert real-time: Menyetel notifikasi untuk event penting seperti adanya perubahan yang tidak diotorisasi.

Dengan mengatasi area yang memiliki dampak besar, Anda dapat menunjukkan manfaat automasi dan membangun momentum untuk inisiatif lain di masa depan.

Langkah 6: Pantau dan optimalkan

Automasi adalah proses berulang. Monitoring dan optimasi berkelanjutan memastikan kesuksesan jangka panjang dari automasi.

Best practice  

  • Menganalisis laporan: Menggunakan analitik performa task yang sudah diotomatiskan.

  • Menerapkan feedback: Mengumpulkan feedback dari tim untuk memperbaiki workflow.

  • Beradaptasi dengan perubahan: Memperbarui script untuk mengakomodir perubahan jaringan atau teknologi baru.

     

Memanfaatkan ManageEngine Network Configuration Manager untuk automasi

ManageEngine Network Configuration Manager adalah tool canggih yang dirancang untuk menyederhanakan automasi jaringan bagi tim IT. Berikut ini adalah beberapa fitur penting dari Network Configuration Manager:

Memahami configlets  

Configlets adalah inti dari kemampuan automasi ManageEngine. Script ini membantu admin jaringan dalam:

  • Menghemat waktu: Mengurangi secara drastis intervensi manual untuk melakukan task konfigurasi jaringan rutin.

  • Meningkatkan akurasi: Menghilangkan ketidakkonsistenan dengan menetapkan standar konfigurasi.

  • Meningkatkan keamanan jaringan: Memastikan firmware update dan kepatuhan di perangkat multi-vendor.

  • Meningkatkan skala operasi: Mengelola jaringan dalam ukuran apapun dengan lancar tanpa mengeluarkan banyak usaha.

 

Misalnya, satu configlet dapat memperbarui daftar kontrol akses di seluruh router hanya dalam beberapa menit. Hal ini memastikan kepatuhan terhadap kebijakan secara seragam.

Automasi jaringan bukan hanya tentang mengurangi workload. Automasi juga berarti menciptakan infrastruktur jaringan yang aman, scalable, dan tangguh. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah di atas dan menggunakan ManageEngine Network Configuration Manager, organisasi Anda dapat membuka potensi penuh dari automasi.

Dengan fitur seperti configlet, perubahan konfigurasi, dan manajemen compliance, ManageEngine Network Configuration Manager memperkuat tim IT untuk fokus pada inovasi sambil menjaga kestabilan jaringan. Ingin tahu lebih lanjut? Mulailah perjalanan automasi Anda dengan mengunduh uji coba  gratis 30 hari dari ManageEngine Network Configuration Manager. Selain itu, Anda juga bisa menjadwalkan demo dengan pakar kami untuk memahami lebih jauh.